Senin, 26 Maret 2018

Jumlah Pengguna Internet di Indonesia Pada Akhir Tahun 2017


Tahun 2017 Jumlah Pengguna Internet di Indonesia Capai 143.26 juta




Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) telah merilis hasil Survey Penetrasi dan Perilaku Pengguna Internet Indonesia 2017. Peluncuran hasil survey diadakan di Hard Rock Caffe, Jakarta Selatan, pada tanggal 19 Februari 2018.

Survey tersebut terlaksana berkat adanya kerja sama APJII dan Teknopreneur Indonesia. Ketua Umum APJII, Jamalul Izza mengatakan bahwa survey yang rutin diadakan oleh APJII setiap tahun ini telah menjadi referensi masyarakat di Indonesia. Oleh karena itu hasil dari survey ini selalu ditunggu.

“Ini adalah hasil survei yang telah kita tunggu-tunggu. Secara umum hasil tahun ini tidak jauh berbeda degan tahun lalu. Kita berharap selain menjadi acuan di dalam negeri, hasil survei yang dilakukan oleh APJII ini juga menjadi acuan survey dunia internasional,” ujar Jamal seperti dikutip dari Teknopreneur.

Pada hasil survey tersebut terlihat lebih dari setengah penduduk Indonesia sekarang telah terkoneksi ke internet. Jadi pada tahun 2017 menurut hasil survey ada sekitar 143.26 juta penduduk Indonesia sudah terkoneksi ke internet. Sementara jumlah total penduduk di Indonesia ada sebanyak 262 jut orang.

Dengan adanya hasil survey tersebut, terlihat juga indikasi adanya kenaikan pegguna internet sebesar 7.96 persen. Jika dibandingkan hasil survey yang dilakukan APJII pada tahun 2016 jumlah pengguna internet di Indonesia ada sebanyak 132 juta pengguna.

Berdasarkan keterangan dari Sekretaris Jenderal APJII Henri Kasyfi Soemartono, adanya penetrasi penggunaan internet di Indonesia tersebut cukup bagus, khususnya untuk wilayah urban.

“Penetrasi pada wilayah urban, sudah sangat bagus. Namun yang perlu menjadi perhatian ialah pada karakter wilayah rural. Hal ini disebabkan oleh minimnya infrastruktur yang mendukung untuk penggunaan internet pada masyarakat di wilayah rural,” jelasnya.

Apabila ditinjau berdasarkan wilayah, terlihat adanya perbedaan yang signifikan antara wilayah urban dengan wilayah rural. Dalam hal ini, Jawa masih mendominasi pemakaian internet sebagai wilayah urban secara nasional.

Jumlah pengguna internet di Jawa saja mencapai 58.08 persen dari jumlah total pengguna internet di Indonesia. Hal ini dapat dilihat juga dari angka penetrasinya yang tumbuh hingga 57.70 persen. Baru setelah itu Sumatera dengan jumlah pengguna internet 19.09 persen dengan penetrasi 47.20 persen.

Selanjutnya di wilayah Kalimantan, pengguna internet di wilayah ini ada sebanyak 7.97 persen dari jumlah nasional dengan penetrasi sebesar 72.19 persen. Sementara Sulawesi 6.73 persen, dengan penetrasi 46.70 persen. Disusul Bali – Nusa 5.63 persen dengan penetrasi 54.23 persen, dan yang terakhir adalah Maluku-Papua sebesar 2.49 persen dengan penetrasi 41.98 persen.

Survei dilakukan dengan tatap muka menggunakan metode multistep random sampling atau bertahap. Sample diambil dari enam wilayah terbesar yaitu besar Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusa, dan Maluku-Papua. Kemudian disetiap wilayah dipecah menjadi tiga kategori yaitu Urban, Rural-Urban, dan Rural.

Survey Penetrasi dan Perilaku Pengguna Internet Indonesia 2017 memang sudah menjadi kegiatan rutin yang dilakukan oleh APJII sejak beberapa tahun yang lalu. Ketua Umum APJII, Jamalul Izza juga mengatakan survei ini akan dilakukan terus oleh APJII, sehingga hasilnya dapat digunakan berbagai pihak sebagai bahan referensi.(hh)


Melihat pengguna internet Indonesia jadi potensi bisnis besar

  • Jumlah transaksi e-commerce meningkat signifikan dari tahun ke tahun

 
Kita tahu, bisnis online banyak sekali memiliki keunggulan di bandingkan dengan bisnis konvensional atau offline. Dari segi waktu, biaya dan tenaga, sudah jelas bisnis online jauh lebih menguntungkan. Jika ditanya, seberapa pengaruhkah bisnis online terhadap bisnis offline di Indonesia? Jawabannya akan sangat berpengaruh. Kita lihat saja sekarang, masyarakat sudah banyak yang beralih menggunakan e-commerce atau transaksi keuangan online dari pada transaksi manual menggunakan uang pecahan.Menurut data dari pemerintah juga, walaupun jumlah pengguna online business di Indonesia masih kalah dengan Negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura, namun grafiknya terus mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun.
 
  • Dampak Nyata Bisnis Online Terhadap Bisnis Offline


Dengan mudahnya mengakses internet di Indonesia sekarang ini, masyarakat cenderung lebih suka transaksi secara online. Selain cepat dan mudah, transaksi online juga lebih efisien daripada transaksi manual di pasar-pasar dan toko. Akibatnya sekarang, para pelaku bisnis yang memasarkan produknya hanya secara offline beralih ke media online. Hal ini mau tidak mau harus dilakukan agar tidak kalah dengan pesaingnya dalam bisnis di era modern ini.
 
  • Internet untuk Media Promosi
  
 
Bisnis online tidak hanya dilakukan oleh ‘pemain baru’ yang murni menggunakan internet sebagai media bisnisnya. Orang dan perusahaan yang sudah lama berkecimpung di dunia bisnis tanah air sejak belum masuknya internet di Indonesia, hanya menggunakan internet sebatas alat promosi dan pengiklanan. Untuk penjualan dan pelayanan tetap dilakukan dengan cara konvensional. Social media adalah salah satu media paling mudah untuk mempromosikan suatu barang, mengingat banyaknya pengguna sosmed di Indonesia saat ini.
 
  •  Masa depan bisnis Offline
 
 
Walaupun faktanya bisnis online lebih menjanjikan dan pertumbuhannya semakin pesat, hal ini tidak akan mematikan sepenuhnya bisnis offline. Hal ini karena tidak semua bisnis seluruhnya bisa dilakukan secara online, misalnya bahan baku dan bahan makanan. Anda tentu tidak perlu online kalau hanya ingin membeli cabai bukan?Melihat fakta-fakta di atas, yang harus dilakukan oleh para pelaku bisnis offline adalah mulai menggunakan media online sebagai sarana bisnis mereka, terutama untuk promosi. Sebagian besar bisnis online memerlukan Kartu Kredit untuk metode pembayarannya.


JAKARTA, KOMPAS.com - Pada tahun 2017, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 143,26 juta jiwa. Angka tersebut meningkat dibandingkan pada tahun sebelumnya, yakni tahun 2016 yang tercatat mencapai 132,7 juta jiwa. Data tersebut merupakan hasil survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia ( APJII). Sekretaris Jenderal APJII Henri Kasyfi Soemartono menjelaskan, jumlah pengguna internet pada tahun 2017 tersebut mencakup 54,68 persen dari total populasi Indonesia yang mencapai 262 juta orang. "Setiap tahun memang angkanya naik terus," kata Henri dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (19/2/2018). Baca juga : 65 Persen Pengguna Internet Percaya Mentah-mentah Informasi Dunia Maya Berdasarkan jenis kelamin, komposisi pengguna internet di Indonesia adalah 51,43 persen laki-laki dan 48,57 persen perempuan. Adapun berdasarkan usia, sebanyak 16,68 persen pengguna berusia 13-18 tahun dan 49,52 persen berusia 19-34 tahun. Sementara itu, persentase pengguna internet berusia 35-54 tahun mencapai 29,55 persen. Pengguna internet berusia 54 tahun ke atas mencapai 4,24 persen. Berdasarkan wilayah, lebih dari separuh atau 58,08 persen pengguna internet di Indonesia pada tahun 2017 berada di Pulau Jawa. Adapun sekitar 19 persen berada di Sumatera, 7,97 persen di Kalimantan, 5,63 persen berada di Bali dan Nusa Tenggara, 6,73 persen berada di Sulawesi, serta 2,49 persen di Maluku dan Papua. Baca juga : Riset UGM: Jumlah Pengguna Internet Pengaruhi PDB Bila dilihat dari karakter kota atau kabupaten, sebagian besar atau 72,41 persen pengguna internet berada di kawasan urban alias perkotaan. Sementara itu, sebanyak 49,49 persen berada di kawasan rural-urban dan 48,25 persen berada di kawasan rural. "Yang terjadi adalah infrastruktur di urban sudah sangat bagus, tapi yang di rural masih perlu ditingkatkan (infrastrukturnya) untuk menaikkan jumlah penetrasi," terang Henri. Berdasarkan tingkat pendidikan, sebanyak 88 persen pengguna internet di Indonesia merupakan lulusan S2 atau S3, kemudian 79,23 persen merupakan lulusan sarjana atau diploma. Pengguna internet yang merupakan lulusan SMA atau sederajat mencapai 70,54 persen. Baca juga : Pengguna Internet Indonesia 2016 Dalam Angka Adapun pengguna internet lulusan SMP atau sederajat mencapai 48,53 persen dan lulusan SD atau sederajat mencapai 25,10 persen. Sementara itu, pengguna internet yang tidak mengenyam pendidikan sama sekali mencapai 5,45 persen.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tahun 2017, Pengguna Internet di Indonesia Mencapai 143,26 Juta Orang", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/02/19/161115126/tahun-2017-pengguna-internet-di-indonesia-mencapai-14326-juta-orang.
Penulis : Sakina Rakhma Diah Setiawan
Editor : Aprillia Ika
JAKARTA, KOMPAS.com - Pada tahun 2017, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 143,26 juta jiwa. Angka tersebut meningkat dibandingkan pada tahun sebelumnya, yakni tahun 2016 yang tercatat mencapai 132,7 juta jiwa. Data tersebut merupakan hasil survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia ( APJII). Sekretaris Jenderal APJII Henri Kasyfi Soemartono menjelaskan, jumlah pengguna internet pada tahun 2017 tersebut mencakup 54,68 persen dari total populasi Indonesia yang mencapai 262 juta orang. "Setiap tahun memang angkanya naik terus," kata Henri dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (19/2/2018). Baca juga : 65 Persen Pengguna Internet Percaya Mentah-mentah Informasi Dunia Maya Berdasarkan jenis kelamin, komposisi pengguna internet di Indonesia adalah 51,43 persen laki-laki dan 48,57 persen perempuan. Adapun berdasarkan usia, sebanyak 16,68 persen pengguna berusia 13-18 tahun dan 49,52 persen berusia 19-34 tahun. Sementara itu, persentase pengguna internet berusia 35-54 tahun mencapai 29,55 persen. Pengguna internet berusia 54 tahun ke atas mencapai 4,24 persen. Berdasarkan wilayah, lebih dari separuh atau 58,08 persen pengguna internet di Indonesia pada tahun 2017 berada di Pulau Jawa. Adapun sekitar 19 persen berada di Sumatera, 7,97 persen di Kalimantan, 5,63 persen berada di Bali dan Nusa Tenggara, 6,73 persen berada di Sulawesi, serta 2,49 persen di Maluku dan Papua. Baca juga : Riset UGM: Jumlah Pengguna Internet Pengaruhi PDB Bila dilihat dari karakter kota atau kabupaten, sebagian besar atau 72,41 persen pengguna internet berada di kawasan urban alias perkotaan. Sementara itu, sebanyak 49,49 persen berada di kawasan rural-urban dan 48,25 persen berada di kawasan rural. "Yang terjadi adalah infrastruktur di urban sudah sangat bagus, tapi yang di rural masih perlu ditingkatkan (infrastrukturnya) untuk menaikkan jumlah penetrasi," terang Henri. Berdasarkan tingkat pendidikan, sebanyak 88 persen pengguna internet di Indonesia merupakan lulusan S2 atau S3, kemudian 79,23 persen merupakan lulusan sarjana atau diploma. Pengguna internet yang merupakan lulusan SMA atau sederajat mencapai 70,54 persen. Baca juga : Pengguna Internet Indonesia 2016 Dalam Angka Adapun pengguna internet lulusan SMP atau sederajat mencapai 48,53 persen dan lulusan SD atau sederajat mencapai 25,10 persen. Sementara itu, pengguna internet yang tidak mengenyam pendidikan sama sekali mencapai 5,45 persen.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tahun 2017, Pengguna Internet di Indonesia Mencapai 143,26 Juta Orang", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/02/19/161115126/tahun-2017-pengguna-internet-di-indonesia-mencapai-14326-juta-orang.
Penulis : Sakina Rakhma Diah Setiawan
Editor : Aprillia Ika
JAKARTA, KOMPAS.com - Pada tahun 2017, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 143,26 juta jiwa. Angka tersebut meningkat dibandingkan pada tahun sebelumnya, yakni tahun 2016 yang tercatat mencapai 132,7 juta jiwa. Data tersebut merupakan hasil survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia ( APJII). Sekretaris Jenderal APJII Henri Kasyfi Soemartono menjelaskan, jumlah pengguna internet pada tahun 2017 tersebut mencakup 54,68 persen dari total populasi Indonesia yang mencapai 262 juta orang. "Setiap tahun memang angkanya naik terus," kata Henri dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (19/2/2018). Baca juga : 65 Persen Pengguna Internet Percaya Mentah-mentah Informasi Dunia Maya Berdasarkan jenis kelamin, komposisi pengguna internet di Indonesia adalah 51,43 persen laki-laki dan 48,57 persen perempuan. Adapun berdasarkan usia, sebanyak 16,68 persen pengguna berusia 13-18 tahun dan 49,52 persen berusia 19-34 tahun. Sementara itu, persentase pengguna internet berusia 35-54 tahun mencapai 29,55 persen. Pengguna internet berusia 54 tahun ke atas mencapai 4,24 persen. Berdasarkan wilayah, lebih dari separuh atau 58,08 persen pengguna internet di Indonesia pada tahun 2017 berada di Pulau Jawa. Adapun sekitar 19 persen berada di Sumatera, 7,97 persen di Kalimantan, 5,63 persen berada di Bali dan Nusa Tenggara, 6,73 persen berada di Sulawesi, serta 2,49 persen di Maluku dan Papua. Baca juga : Riset UGM: Jumlah Pengguna Internet Pengaruhi PDB Bila dilihat dari karakter kota atau kabupaten, sebagian besar atau 72,41 persen pengguna internet berada di kawasan urban alias perkotaan. Sementara itu, sebanyak 49,49 persen berada di kawasan rural-urban dan 48,25 persen berada di kawasan rural. "Yang terjadi adalah infrastruktur di urban sudah sangat bagus, tapi yang di rural masih perlu ditingkatkan (infrastrukturnya) untuk menaikkan jumlah penetrasi," terang Henri. Berdasarkan tingkat pendidikan, sebanyak 88 persen pengguna internet di Indonesia merupakan lulusan S2 atau S3, kemudian 79,23 persen merupakan lulusan sarjana atau diploma. Pengguna internet yang merupakan lulusan SMA atau sederajat mencapai 70,54 persen. Baca juga : Pengguna Internet Indonesia 2016 Dalam Angka Adapun pengguna internet lulusan SMP atau sederajat mencapai 48,53 persen dan lulusan SD atau sederajat mencapai 25,10 persen. Sementara itu, pengguna internet yang tidak mengenyam pendidikan sama sekali mencapai 5,45 persen.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tahun 2017, Pengguna Internet di Indonesia Mencapai 143,26 Juta Orang", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/02/19/161115126/tahun-2017-pengguna-internet-di-indonesia-mencapai-14326-juta-orang.
Penulis : Sakina Rakhma Diah Setiawan
Editor : Aprillia Ika
JAKARTA, KOMPAS.com - Pada tahun 2017, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 143,26 juta jiwa. Angka tersebut meningkat dibandingkan pada tahun sebelumnya, yakni tahun 2016 yang tercatat mencapai 132,7 juta jiwa. Data tersebut merupakan hasil survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia ( APJII). Sekretaris Jenderal APJII Henri Kasyfi Soemartono menjelaskan, jumlah pengguna internet pada tahun 2017 tersebut mencakup 54,68 persen dari total populasi Indonesia yang mencapai 262 juta orang. "Setiap tahun memang angkanya naik terus," kata Henri dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (19/2/2018). Baca juga : 65 Persen Pengguna Internet Percaya Mentah-mentah Informasi Dunia Maya Berdasarkan jenis kelamin, komposisi pengguna internet di Indonesia adalah 51,43 persen laki-laki dan 48,57 persen perempuan. Adapun berdasarkan usia, sebanyak 16,68 persen pengguna berusia 13-18 tahun dan 49,52 persen berusia 19-34 tahun. Sementara itu, persentase pengguna internet berusia 35-54 tahun mencapai 29,55 persen. Pengguna internet berusia 54 tahun ke atas mencapai 4,24 persen. Berdasarkan wilayah, lebih dari separuh atau 58,08 persen pengguna internet di Indonesia pada tahun 2017 berada di Pulau Jawa. Adapun sekitar 19 persen berada di Sumatera, 7,97 persen di Kalimantan, 5,63 persen berada di Bali dan Nusa Tenggara, 6,73 persen berada di Sulawesi, serta 2,49 persen di Maluku dan Papua. Baca juga : Riset UGM: Jumlah Pengguna Internet Pengaruhi PDB Bila dilihat dari karakter kota atau kabupaten, sebagian besar atau 72,41 persen pengguna internet berada di kawasan urban alias perkotaan. Sementara itu, sebanyak 49,49 persen berada di kawasan rural-urban dan 48,25 persen berada di kawasan rural. "Yang terjadi adalah infrastruktur di urban sudah sangat bagus, tapi yang di rural masih perlu ditingkatkan (infrastrukturnya) untuk menaikkan jumlah penetrasi," terang Henri. Berdasarkan tingkat pendidikan, sebanyak 88 persen pengguna internet di Indonesia merupakan lulusan S2 atau S3, kemudian 79,23 persen merupakan lulusan sarjana atau diploma. Pengguna internet yang merupakan lulusan SMA atau sederajat mencapai 70,54 persen. Baca juga : Pengguna Internet Indonesia 2016 Dalam Angka Adapun pengguna internet lulusan SMP atau sederajat mencapai 48,53 persen dan lulusan SD atau sederajat mencapai 25,10 persen. Sementara itu, pengguna internet yang tidak mengenyam pendidikan sama sekali mencapai 5,45 persen.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tahun 2017, Pengguna Internet di Indonesia Mencapai 143,26 Juta Orang", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/02/19/161115126/tahun-2017-pengguna-internet-di-indonesia-mencapai-14326-juta-orang.
Penulis : Sakina Rakhma Diah Setiawan
Editor : Aprillia Ika
JAKARTA, KOMPAS.com - Pada tahun 2017, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 143,26 juta jiwa. Angka tersebut meningkat dibandingkan pada tahun sebelumnya, yakni tahun 2016 yang tercatat mencapai 132,7 juta jiwa. Data tersebut merupakan hasil survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia ( APJII). Sekretaris Jenderal APJII Henri Kasyfi Soemartono menjelaskan, jumlah pengguna internet pada tahun 2017 tersebut mencakup 54,68 persen dari total populasi Indonesia yang mencapai 262 juta orang. "Setiap tahun memang angkanya naik terus," kata Henri dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (19/2/2018). Baca juga : 65 Persen Pengguna Internet Percaya Mentah-mentah Informasi Dunia Maya Berdasarkan jenis kelamin, komposisi pengguna internet di Indonesia adalah 51,43 persen laki-laki dan 48,57 persen perempuan. Adapun berdasarkan usia, sebanyak 16,68 persen pengguna berusia 13-18 tahun dan 49,52 persen berusia 19-34 tahun. Sementara itu, persentase pengguna internet berusia 35-54 tahun mencapai 29,55 persen. Pengguna internet berusia 54 tahun ke atas mencapai 4,24 persen. Berdasarkan wilayah, lebih dari separuh atau 58,08 persen pengguna internet di Indonesia pada tahun 2017 berada di Pulau Jawa. Adapun sekitar 19 persen berada di Sumatera, 7,97 persen di Kalimantan, 5,63 persen berada di Bali dan Nusa Tenggara, 6,73 persen berada di Sulawesi, serta 2,49 persen di Maluku dan Papua. Baca juga : Riset UGM: Jumlah Pengguna Internet Pengaruhi PDB Bila dilihat dari karakter kota atau kabupaten, sebagian besar atau 72,41 persen pengguna internet berada di kawasan urban alias perkotaan. Sementara itu, sebanyak 49,49 persen berada di kawasan rural-urban dan 48,25 persen berada di kawasan rural. "Yang terjadi adalah infrastruktur di urban sudah sangat bagus, tapi yang di rural masih perlu ditingkatkan (infrastrukturnya) untuk menaikkan jumlah penetrasi," terang Henri. Berdasarkan tingkat pendidikan, sebanyak 88 persen pengguna internet di Indonesia merupakan lulusan S2 atau S3, kemudian 79,23 persen merupakan lulusan sarjana atau diploma. Pengguna internet yang merupakan lulusan SMA atau sederajat mencapai 70,54 persen. Baca juga : Pengguna Internet Indonesia 2016 Dalam Angka Adapun pengguna internet lulusan SMP atau sederajat mencapai 48,53 persen dan lulusan SD atau sederajat mencapai 25,10 persen. Sementara itu, pengguna internet yang tidak mengenyam pendidikan sama sekali mencapai 5,45 persen.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tahun 2017, Pengguna Internet di Indonesia Mencapai 143,26 Juta Orang", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/02/19/161115126/tahun-2017-pengguna-internet-di-indonesia-mencapai-14326-juta-orang.
Penulis : Sakina Rakhma Diah Setiawan
Editor : Aprillia Ika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CP-11 E-Commerce Universitas Dhyana Pura

UU Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik adalah ketentuan ya...